Dalam sebuah perjalanan, Imam Ahmad bin Hanbal, seorang ulama besar yang sangat dihormati, pernah singgah di sebuah kota yang tidak beliau kenal. Karena penduduk kota itu belum mengenal wajah beliau, tidak ada yang memberi tempat untuk menginap. Malam semakin larut, Imam Ahmad pun beristirahat di serambi sebuah masjid.

Penjaga masjid melihat beliau dan menyuruhnya pergi. Berkali-kali Imam Ahmad mencoba kembali duduk, namun tetap diusir, bahkan sampai ditarik paksa keluar. Dalam keadaan bingung dan lelah, beliau berdiri di tepi jalan.

Tiba-tiba datang seorang tukang roti yang kebetulan melihat kejadian itu. Merasa iba, ia mengajak Imam Ahmad menginap di rumahnya. Dengan senang hati Imam Ahmad menerima tawaran itu.

Di rumah sederhana itu, Imam Ahmad melihat sesuatu yang menarik. Sang tukang roti terus-menerus melafalkan istighfar, tanpa henti:

“Astaghfirullah… Astaghfirullah…”

Setiap saat tangannya menguleni adonan, lisannya tak henti memohon ampun kepada Allah.

Imam Ahmad bertanya,

“Apakah istighfar yang engkau lakukan terus-menerus ini membawa manfaat bagimu?”

Tukang roti menjawab,

“Ya, Aku sudah melakukan ini selama 30 tahun, dan selama itu, setiap doa yang kupanjatkan selalu Allah kabulkan, kecuali satu.”

Imam Ahmad penasaran, “Doa apa itu yang belum terkabul?”

Tukang roti menjawab,

“Aku sudah lama meminta kepada Allah agar dipertemukan dengan Imam Ahmad bin Hanbal, ulama yang sangat aku cintai.”

Mendengar itu, Imam Ahmad menangis dan berkata:

“Akulah Ahmad bin Hanbal. Aku didatangkan oleh Allah ke rumahmu karena istighfarmu!”

Pelajaran dari Kisah Ini

1. Istighfar Membuka Pintu Rezeki & Kemudahan. Allah menegaskan dalam Al-Qur’an (QS. Nuh: 10–12) bahwa istighfar mendatangkan : ampuna, hujan berkah, rezeki berlimpah, keturunan, kekuatan, keberkahan hidup.
2. Istighfar Mengabulkan Doa. Sang tukang roti mengungkapkan bahwa semua doanya terkabul berkat rutinitas istighfar.
3. Istighfar Mendatangkan Pertolongan Tanpa Disangka. Imam Ahmad–yang sulit mendapat tempat menginap–akhirnya dituntun Allah ke rumah tukang roti, menjadi bukti nyata keajaiban istighfar.
4. Amalan Sederhana, Pahalanya Besar. Lisan tukang roti tak henti beristighfar, tapi dampaknya luar biasa dalam hidupnya. Ini menunjukkan bahwa amalan yang konsisten (istiqamah) lebih hebat daripada yang banyak tetapi jarang dilakukan.