Bumdes Karya Muda Krandegan Kembangkan Usaha Persewaan dengan Membangun Gedung Serbaguna Besar
Sejak tahun 2015, semua desa di Indonesia mendapatkan kucuran dana desa yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Jika dirata-rata, setiap tahun, desa menerima sekitar 1 Milyar rupiah dana desa yang bersumber dari APBN. Dengan anggaran sebesar itu, diharapkan desa bisa lebih maksimal dalam melakukan proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Akan tetapi, desa tidak boleh semata bergantung kepada kucuran dana dari pusat. Karena merupakan produk politik, dana desa bisa jadi suatu saat berhenti atau berubah skemanya. Sebagaimana terjadi pada program PNPM era Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Program yang bagus dan keberhasilannya diakui banyak pihak, akhirnya juga dihentikan seiring bergantinya kepemimpinan nasional.
Menyadari akan hal itu, maka Pemerintah Desa Krandegan membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang diberi nama Karya Muda pada bulan Desember 2019. Pendirian Bumdes ini dimaksudkan agar desa memiliki kemandirian ekonomi dari hasil Pendapatan Asli Desa (PADes). Nantinya, proses pembangunan dan pemberdayaan di desa, diharapkan tidak lagi bertumpu pada dana desa, akan tetapi justru pada PADes. Sayangnya, Badai pandemi yang datang sesaat setelah berdirinya Bumdes Karya Muda dan berlangsung hampir dua tahun, membuat langkah pengembangan usaha yang telah dibuat sebelumnya menjadi tidak berjalan. Baru mulai akhir tahun 2022, Bumdes Karya Muda bisa mulai melakukan usaha ekonominya.
Bumdes Karya Muda saat ini memiliki unit usaha layanan digital dan persewaan. Unit usaha layanan digital sudah dipercaya membantu membuatkan web dan aplikasi untuk pemerintah desa. Total sudah lebih dari 200 desa di Indonesia yang dibantu pembuatan web dan aplikasi, yang tersebar di beberapa kabupaten, baik dalam maupun luar Jawa. Sedangkan unit persewaan, saat ini mengelola homestay dan kios.
Mulai tahun 2024 ini, Pemerintah Desa Krandegan akan menambah lini usaha di bidang persewaan, yaitu berupa persewaan alat hajatan dan gedung serbaguna. Gedung serbaguna berukuran 48 x 28 meter yang saat ini sedang dalam tahap pondasi itu,nantinya bisa berfungsi sebagai sarana olahraga indoor, maupun acara pertemuan dan hajatan.”Gedung ini multi fungsi ya. Bisa untuk sarana pertemuan, seminar, resepsi, juga olahraga indoor semacam badminton, volley, futsal, dan basket serta lainnya. Kami melihat peluang bagus, karena di sekitar Krandegan, belum ada gedung serbaguna serupa ini.” kata Dwinanto, Kepala Desa Krandegan.
Jika sudah selesai proses pembangunan nantinya, gedung ini akan menjadi salah satu gedung serbaguna terbesar yang dikelola oleh desa di Purworejo.
Kirim Komentar