SEJARAH BERDIRI DAN KEPENGURUSAN
BUMDes Karya Muda didirikan di bulan Desember 2019 sebagai bagian dari ikhtiar kemandirian desa. Berdirinya BUMDes ini diharapkan bisa menjadi penopang utama penghasil pendapatan asli desa yang bisa digunakan untuk membiayai aneka program dan kegiatan desa. Selama ini, sumber pendapatan terbesar desa masih dari dana transfer.
Saat berdiri, musyawarah desa menunjuk Bapak Eko Supardiyanto sebagai direktur BUMDes, Ibu Fitriyana Ambarini,S.T.P. sebagai sekretaris BUMDes dan Ibu Devi Noviyanti,S.Pd.I. sebagai bendahara. Mereka dibantu oleh beberapa pengurus lain dan karyawan yang akan menjalankan roda usaha dan organisasi BUMDes sampai tahun 2025 nanti
BIDANG USAHA
Tepat sesaat setelah BUMDes Karya Muda berdiri pada akhir tahun 2019, pandemi Covid 19 datang yang melumpuhkan hampir semua sendi kehidupan, terutama ekonomi. Rencana usaha yang telah disusun oleh BUMDes pun akhirnya belum bisa dilaksanakan saat itu. Baru pada tahun 2021, ketika sudah ada beberapa kelonggaran protokolo kesehatan, BUMDes bisa mulai menjalankan roda usahanya. Usaha yang pertama dilakukan adalah di sector jasa digital berupa pembuatan web dan aplikasi layanan untuk desa rekanan.
Setelah pada tahun 2021 memulai usahanya di sektor jasa digitalisasi desa, pada tahun 2022, BUMDes Karya Muda melebarkan sayap usaha dengan mengelola jasa penginapan berupa homestay. Homestay ini disewakan ke tamu desa atau tamu warga yang sedang menginap di Desa Krandegan dan sekitarnya untuk aneka keperluan.
Tahun 2024 ini, Bumdes Krandegan akan melebarkan sayap ke usaha jasa persewaan dengan mulai mambangun aula berukuran 25 x 40 meter untuk sarana olahraga dan pertemuan serta persewaan alat-alat pesta.
PORTOFOLIO
Selama tahun 2022 dan 2023, ada lebih dari 100 desa yang dibantu dan didampingi oleh BUMDes Karya Muda dalam digitalisasi desa, yang meliputi layanan online, administrasi online, lapak desa, toko online, pasar jasa, pembayaran digital dan kentongan digital. Selain itu, BUMDes Karya Muda juga melayani pembuatan peta digital untuk desa.
Pada tahun 2024 ini, sudah ada lebih dari 100 desa lagi yang masuk dalam daftar untuk dibantu digitalisasi desanya. Desa – desa tersebut tersebar dari wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta sebagian di Sumatera dan Kalimantan.
Kirim Komentar