Hujan deras yang mengguyur Purworejo secara merata sejak Senin sore, 14 Maret 2022, sampai keesokan harinya, menyebabkan banjir yang cukup besar di Desa Krandegan dan sekitarnya pada Selasa, 15 Maret 2022. Banjir yang terjadi sebagai akibat dari meluapnya air Sungai Jali dan Sungai Dulang yang melintas di Krandegan. Air sungai mulai masuk ke pemukiman sejak Selasa (15/3) dinihari dan mencapai puncaknya sekitar waktu dzuhur, dan surut menjelang malam.
Sekitar 450 rumah di Desa Krandegan terendam, dengan jumlah penduduk yang terdampak mencapai 1550 jiwa. Di beberapa titik, ketinggian genangan air mencapai lebih dari 1 meter dan masuk hingga ke dalam rumah warga. Selain masuk ke pemukiman, banjir juga menerjang 70 hektar sawah yang siap panen. Banjir kali ini terjadi merata di 6 RW yang ada, meski beberapa titik yang tinggi aman dari banjir.
Menyikapi adanya musibah tersebut, Pemerintah Desa Krandegan bergerak cepat dengan mendirikan dapur umum pada dua hari awal bencana. Dapur umum yang ada di RT 03 RW 02 ini memasak lebih dari 3.200 bungkus nasi dan lauk serta sayur yang didistribusikan oleh relawan kepada warga yang terdampak. Jumlah itu belum termasuk sekitar 1.000 bungkus bantuan dari pihak lain.
Selain membuka dapur umum, evakuasi juga dilakukan kepada kelompok yang rentan, di antaranya lansia, balita dan kaum perempuan ke tempat yang dirasa aman, seperti masjid yang berlantai dua. Proses evakuasi dilakukan dengan perahu karet maupun alat seadanya, bekerjasama dengan tim SAR dari beberapa lembaga pemerintah dan swasta, termasuk dari TNI dan POLRI.
Pasca banjir, Pemerintah Desa Krandegan mengadakan kegiatan pengobatan gratis di Puskesmas Krandegan, dengan menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya penyakit yang menjangkiti warga pasca banjir. Penyakit yang sering dikeluhkan di antaranya adalah : gatal-gatal, masuk angin, dan mencret.
Para pemilik kendaraan sepeda motor yang menjadi korban banjir, juga tidak luput dari perhatian. Mereka dibantu dengan diadakannya servis dan ganti oli gratis, dengan bekerjasama dengan salah satu bengkel dari merk otomotif nasional.
Banjir yang kerap melanda Desa Krandegan ini, menguatkan kembali keinginan warga terkait adanya kelanjutan pembangunan tanggul Sungai Jali dan Dulang. "Banjir kali ini cukup besar, meski masih kalah besar jika dibandingkan banjir tahun 2016 lalu. Sebenarnya Kami sudah berkali-kali mengusulkan kepada pemerintah pusat saat musrenbang agar ada pembangunan tanggul di sepanjang sungai Jali dan Dulang sampai ke daerah hulu. Tanggul yang ada saat ini baru sampai di desa Kami ke arah hilir, sementara ke arah hulu belum ditanggul. Air selalu meluap dari desa yang ada di atas Kami di arah hulu. Semoga ke depan, usulan Kami ini diterima " kata Dwinanto, Kades Krandegan, menyampaikan harapannya.
Masse
26 September 2024 11:55:24
Kegiatan yang positif untuk mempererat tali persaudaraan diantara warga se-Kec. Kutoarjo...