Pemerintah telah mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2026, termasuk di dalamnya alokasi Dana Desa untuk seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Berdasarkan data terbaru, Kabupaten Purworejo mengalami penurunan jumlah Dana Desa yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2025, total Dana Desa yang diterima Kabupaten Purworejo tercatat sebesar Rp. 368.832.284.000,-. Namun, pada tahun 2026, angka tersebut menurun menjadi Rp. 317.030.772.000,-. Artinya, terdapat pengurangan sebesar Rp. 51.801.512.000,- atau sekitar 14,04%.

Jika dihitung rata-rata per desa (dari total 469 desa di Kabupaten Purworejo), pada tahun 2025 setiap desa menerima sekitar Rp. 786.422.780,-, sedangkan pada tahun 2026 rata-rata turun menjadi Rp. 675.971.795,-. Dengan demikian, ada penurunan rata-rata sebesar kurang lebih Rp. 110  juta per desa.

Penurunan Dana Desa ini tentu membawa konsekuensi bagi pemerintah desa di seluruh wilayah Kabupaten Purworejo. Dengan alokasi dana yang lebih kecil, desa-desa dituntut untuk semakin cermat dalam menyusun program dan kegiatan pembangunan, serta lebih selektif dalam menentukan skala prioritas.

Meskipun demikian, tujuan utama Dana Desa tetap tidak berubah, yaitu untuk :

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,
2. Mendorong pembangunan infrastruktur dasar,
3. Memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai program produktif, serta
4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik di tingkat desa.

Pemerintah Desa diharapkan mampu menyiasati penurunan ini dengan melakukan inovasi dalam pengelolaan dana, menggali potensi lokal, serta memperkuat gotong royong masyarakat. Dengan demikian, meskipun terjadi pengurangan anggaran, desa tetap dapat bergerak maju menuju kemandirian dan kesejahteraan bersama.